Senin, 22 Desember 2014

Rangkain pemancar

KUMPULAN SKEMA ELEKTRONIKA RADIO KOMUNIKASI

SKEMA ANDI SONTAX 1

SKEMA ANDI SONTAX 2

SKEMA ANDI SONTAX 3

SKEMA ANDI SONTAX 4

SKEMA ANDI SONTAX 5

SKEMA ANDI SONTAX 6
TX MINI FM

SKEMA JADUL 80 M BAND

SKEMA TX 80 M TABUNG

SEKEMA TX 80 METER BAND 40 WATT

SEKEMA CW TRANSICIEVER

FREKWENSI COUNTER UNTUK AM DAN FM

AM 80 METER BAND

MINI AM TRANSMITER

PEMANCAR MINI 80 METER

SKEMA 80 METER MERK RONICA

SKEMA PEMANCAR SW1

TRANSMITER 80 M BAND TABUNG 807

BODOLAN SSB/DSB/AM 5W 80 METER BAND

TX 80 M BAND FINAL SA 671 (1)

TX 80 M BAND FINAL SA 671 (2)

SKEMA 80 METER BAND KOLEKSI JBL




POWER SUPLAY 13,8 Volt UNTUK BRIK BRIKAN

SKEMA 80 METER BAND DARI TABLOIT REMADJA BEBERAPA WAKTU YG LALU

DAFTAR KOMPONEN :


TX 80 M BAND AM

3W_80M_bodorl_transceiver
SEKEMA 80M BAND/100M MILIK NYOLDER.WORDPRESS.COM

SKEMA 80 M BAND THN 89

SKEMA 80 M BAND KOPRAL JONO

SKEMA 80 M BAND MAFUR MALANG (SERI A)

MODIF PESAWAT CB DARI TR 2SC1969 DIGANTI DENGAN FET

PEMANCAR NPN 80 M BAND AM

SSB KLATEN

CB 27 MHZ SIMPLE


SDR

»


Panduan Smart PC

Interlink Sunde Thin Client

InterLINK SUNDE Thin Client ada 2 type, yaitu :

1.      SD 800L (tanpa usb port)         = Rp.  999.000,-

2.      SD 880L (dengan usb port)     = Rp.  1.099.000,-

KEUNGGULAN InterLINK SUNDE THIN CLIENT :

-          Server bisa menggunakan Notebook maupun PC.

-          Bisa digunakan sampai 40 client.

-          Jarak client dengan host sampai dengan 100 meter..

-          Hemat biaya, listrik hanya 5 watt, hanya menggunakan 1 CPU untuk server.

-          Hemat space, karena ukurannya kecil dan ringan.

-          Hemat biaya perawatan karena perawatan hanya di computer host.

-          Client dapat membuka aplikasi yang berbeda-beda pada saat bersamaan.

-          Client dapat beroperasi selayaknya memiliki computer yang sama dengan Host.

-          Hemat biaya aplikasi, karena hanya diinstall di computer host.

-          Instalasi yang mudah (user friendly).

-          Support OS : Windows XP Professional, Windows Vista, Windows Server 2003,  Windows 7, Linux.

KEKURANGAN InterLINK SUNDE THIN CLIENT :

Tidak support dengan Windows XP Home.Tampilannya masih standart, karena VGA nya 16 bit.Tidak compatible untuk program : IntranetChat, Program Database, Program Design Graphics, Win Pop-up, Anti Virus Avast, Game 3D OnLine.

PERBANDINGAN PENGGUNAAN InterLINK SUNDE THIN CLIENT DENGAN KOMPUTER BIASA

UNTUK LAB KOMPUTER  / WARNET

( 20 unit + 1 server )

PENGGUNAAN HARDWARE :

MENGGUNAKAN KOMP BIASA

1 SERVER CORE 2 DUO                                              Rp.     4.000.000

20 Komputer Dual Core @ 3.000.000                            Rp.   60.000.000

________________________________________________________________ +

Rp.   64.000.000

MENGGUNAKAN InterLINK SUNDE THIN CLIENT

1 SERVER CORE 2 DUO                                              Rp.      4.000.000

20 Sunde + KB Mouse Okaya + LCD Inforce 15”             Rp.    39.900.000

@ 1.995.000

________________________________________________________________ +

Rp.    43.900.000

Penggunaan Hardware LEBIH HEMAT Rp. 20.100.000 (31%).

PENGGUNAAN LISTRIK :

MENGGUNAKAN KOMP BIASA

1 Server                          =    400 watt

20 Client @ 400 watt           = 8.000 watt

____________________________________ +

8.400 watt

MENGGUNAKAN InterLINK SUNDE THIN CLIENT

1  Server                         =    400 watt

20 Sunde @ 5 watt             =    100 watt

____________________________________ +

500 watt

Penggunaan Listrik LEBIH HEMAT 7.900 watt (80% – 95%).

PRODUK KOMPETITOR :

Kekurangan :

1)     Harga mahal.

2)     Tidak compatible dengan Windows 7.

3)     Update Windows-nya suka di block.

4)     Banyak anti  virus yang tidak compatible (missal : Norton 360).

Kelebihan:

1)     Tampilannya lebih baik.

2)     Semua mouse compatible dengan produk ini.

CATATAN:

-          HARGA DIATAS HARGA PERKIRAAN KOMPUTER RAKITAN

-          HARGA BELUM TERMASUK PEMASANGAN JARINGAN

-          HARGA MENYESUAIKAN SESUAI SPESIFIKASI YANG DIMINTA

CARA  INSTALASI  &  PETUNJUK  SETTINGAN  untuk  CPU  SERVER

Langkah 1 : Installation

A. 1.        Muncul sendiri saat kita masukkan CD Driver.

A. 2.        Ikuti petunjuk yang ada (tinggal di Next saja).

A. 3.        Pilih “I Agree” pada option button.

A. 4.        Kemudian pilih button Next → Finish → Yes

A. 5.        Proses instalasi selesai

Langkah 2 : Setting IP Address

B. 1.      Sebelum kita mensetting hasil instalan, pastikan IP Address di Server harus sudah disetting. Jika belum tersetting, ikuti langkah berikut ini.

B. 2.      Pilih : Start → Control Panel → Network Connection → Local Area Connection.

B. 3.      Klik kanan pada Local Area Conection, pilih Properties → General.

B. 4.      Setelah itu pilih Internet Protocol (TCP/IP) → Properties → General.

B. 5.      Kemudian pilih Use The Following IP Address.

B. 6.      IP Address : 192.168.1.1

Subnet Mask            : 255.255.255.0 (muncul sendiri tanpa di set)

Default Gateway     : 192.168.1.1 (mengikuti IP Address di atas)

B. 7.      Kemudian pilih button OK.

Langkah 3 : Membuat User Account & Remote User

C. 1.        Pilih : Start → Control Panel → User Account.

C. 2.        Pilih Create a new account.

C. 3.        Masukkan Nama & Password untuk masing – masing InterLINK Sunde (client).

Langkah 4 : Sistem untuk Meremote / Mengontrol Account Baru

D. 1.        Pilih : Start → Control Panel → System → Remote

D. 2.        Setelah itu pilih Select Remote User

D. 3.        Disitu ada 3 pilihan : Add, Advanced, Find Now

D. 4.        Yg tampil hanya Sunde saja, sebanyak Sunde yang tertancap pada switch hub.

D. 5.        Beri nama masing – masing Sunde dengan urut : Sunde1, Sunde2, Sunde3, dst.

D. 6.        Kemudian ikuti perintah yg ada : OK → OK → OK

Langkah 5 : Setting Firewall (Keamanan Windows)

E. 1.         Pilih : Start → Control Panel → Windows Firewall → Exceptions

E. 2.         Pastikan program Net Point sudah tercentang. Jika belum, langkah yg harus anda lakukan adalah pilih : Add Program → Browse → My Computer → Pilih C → Program Files → Net Point 5.1 → Net Point di klik 2 kali → OK

PETUNJUK  SETTINGAN  SETIAP InterLINK  SUNDE  Thin  Client

Langkah 1 : Setting IP di setiap Client

A. 1.        Setelah Sunde nyala (ON), akan muncul beberapa menu tombol pilihan :

LOGON - FIND - SETUP - INFO

A. 2.        Kemudian pilih tombol Setup. Didalamnya akan muncul beberapa menu pilihan, seperti : Local IP, Server IP, Peripheral, Advanced.

A. 3.        Pilih : Setting Local IP, kemudian pilih Local IP. Kemudian ada 2 pilihan yang ditampilkan, yaitu : Get Dynamic (otomatis) dan Use Static (manual).

A. 4.        Anda bisa mensetting IP secara manual sesuai keinginan anda, pada menu Use Static. Atau anda bisa pilih Get Dynamic → DHCP (pengaturan secara otomatis dari server).

A. 5.        Catatan : Local IP pada Client tidak boleh sama dengan IP Server.

Langkah 2 :  Setting Server IP

B. 1.        Pilih option button pada Servers in Lan (otomatis mencari sendiri).

B. 2.        Atau, pilih Input IP secara manual, dengan catatan IP harus sama dengan IP Server.

B. 3.        Kemudian isi nama & password yang diinginkan. Nama & Password harus sesuai dengan account yang kita buat tadi.

Langkah 3 :  Setting Peripheral

C. 1.        Pilih beberapa hak yang diperbolehkan / diijinkan untuk diakses, dengan memilih Enable.

C. 2.        Pilih beberapa hak yang dilarang / tidak diijinkan untuk diakses, dengan memilih Disable.

Langkah 4 : Setting Advanced

D. 1.        Jika ingin settingannya dilindungi, maka harus men-setting advanced.

Pilih Protect Setting → Modify

Menurunkan RX FM

Menurunkan Range Frekuensi Tuner Blok FM

Untuk memodifikasi Tuner Blok PTO atau Permeability Tuned Oscillator atau yang lebih akrab disebut "Balok Tuner", dimana standar setting pabrik biasanya pada range frekuensi 87 - 108 MHz, terlebih dahulu kita harus memahami prinsip dasar perubahan frekuensi pada rangkaian oscillator.  Cara kerja Oscillator bisa diibaratkan bagaikan sebuah pendulum atau bandul, dimana panjang tali bandul adalah nilai L (satuan Henry) dan berat bandul adalah nilai C (Farad).  Resonansi pada frekuensi tertentu akan terjadi antara L dan C.  Bila nilai L diperbesar dengan nilai C tetap, maka frekuensi pergerakan bandul akan turun, sebaliknya jika diperkecil maka frekuensi pergerakan bandul akan naik.  Demikian pula dengan nilai C, jika C diperkecil maka frekuensi akan naik dan bila diperbesar nilainya maka frekuensi akan turun.  Namun, bukan hanya frekuensi oscilatornya saja yang akan kita turunkan, tetapi juga penala dan band pass filter yang akan berpengaruh pada sensitifitas tuner tersebut.  Pada praktek kali ini penulis akan coba menurunkan range frekuensi tuner balok menjadi sekitar 76 - 90 MHz.



Dengan demikian ada 2 cara untuk menurunkan range frekuensi tuner balok, yaitu dengan menambahkan lilitan atau memperbesar nilai C.  Dalam tulisan ini, penulis mempraktekkannya dengan menambah nilai L.  Perubahan untuk menaikkan nilai L atau induktor bisa dilakukan dengan cara memperkecil ukuran kawat atau menambah jumlah lilitan.  Berdasarkan pengalaman penulis, modifikasi tuner balok dengan cara menaikkan nilai L hasilnya lebih bagus daripada memperbesar nilai C.

Langkah pertama : Siapkan tuner balok boleh yang baru, atau lama, yang penting masih standar dalam hal sensitifitas.  Pada praktek penulis menggunakan tuner balok merek Rayden.  Berhasil juga penulis terapkan pada tuner balok merek Astello.


Selanjutnya siapkan solder, kemudian bukalah solderan pada gambar yang penulis tandai dengan kotak warna merah.

Bukalah kaleng penutupnya, maka akan terlihat sirkuit bagian bawah dari balok tuner.  Bukalah solderan pada bagian yang penulis tandai.  Tanda X merupakan lilitan oscilator, kemudian dua sebelahnya adalah penala dan band pass filter.  Bila Anda tidak ingin repot cukup paralelkan condensator pada tiga lilitan tersebut.  Namun hasil yang didapat kurang memuaskan, karena biasanya akan menangkap spleteran / harmonisa dari radio komersial dan sensitifitas akan berkurang.

Setelah keempat bagian tersebut kita lepaskan solderannya, maka kita bisa melepas PCB tuner.

Masih ada lagi bagian yang akan kita lepaskan.  Perhatikan gambar dibawah ini.  Kita ambil obeng plus untuk membuka baut yang menahan koker, ferit serta tuas tuner.  Tanda kotak merah adalah solderan antara penutup atas dengan rangka tuas tuner blok.

Setelah bagian tersebut kita lepaskan, maka antara tuas, koker dan ferit bisa kita buka.


Terdapat tiga buah koker yang sama dengan lilitan kawat aslinya sekitar 0,5 mm.  Ambil koker tersebut, kita ambil kawatnya dan kita ganti dengan kawat yang berdiameter lebih kecil, misalnya 0,3 mm.  Semakin kecil kawatnya maka nilai induktansi L akan semakin besar, akibatnya range frekuensi akan semakin turun.


Gambar dibawah ini adalah koker yang sudah penulis ganti kawatnya dengan ukuran 0,3 mm.  Untuk memperkuatnya bisa kita tambahkan isolasi, agar lilitan tidak berubah-ubah.


Gantilah kawat pada ketiga koker tersebut.  Hati-hati bila menggunakan kawat 0,1 atau 0,2 mm karena akan mudah putus.  Jangan lupa untuk mengerok ujung kawat untuk menghilangkan lapisan emailnya agar bisa kita solderkan pada PCB.

Selanjutnya kita pasang kembali semuanya seperti semula.  Mulai dari tuas dan ferit, tutup atas, PCB dan juga tutup bawahnya.

Akhirnya tuner blok siap kita gunakan.  Pasangkan rangkaian IF Amplifier pada tuner dan juga frekuensi konter untuk mengetahui perubahan range frekuensinya.


Frekuensi terbawah pada 77,0 MHz



 

Frekuensi teratas pada 92,5 Mhz

Berdasarkan hasil tes, sensitifitas cukup bagus dan bersih dari harmonisa radio komersial.  Meskipun belum mencapai target turun sampai 76 Mhz, tetapi menurut penulis sudah cukup untuk kita pergunakan.  Di Indonesia range frekuensi 70 - 87 Mhz pada mode FM belum banyak dipergunakan sehingga kita bisa mempergunakan range frekuensi tersebut untuk ber eksperimen.  Akhirnya penulis ucapkan selamat mencoba semoga sukses.