Rabu, 04 November 2009

CARA SETTING MIKROTIK

Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNETUntuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”Set IP untuk masing²ethernet cardip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:ip address printKemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benarping 192.168.1.1ping 192.168.0.10Menambahkan Routingip route add gateway=192.168.1.1Setting DNSip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yesip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yesKarena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya:ping yahoo.comJika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benarSource NAT (Network Address Translation) / MasqueradingAgar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LANping yahoo.comJika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benarDHCP (DynamicHost Configuration Protocol)Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..Membuat IP Address Poolip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254Menambahkan DHCP Networkip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155Menambahkan Server DHCPip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-poolSekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah benerBandwidth ControlAgar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth controlModel yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya MikrotikKondisinya seperti ini:Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bpsMaximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bpsMinimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bpsMaximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bpsSelanjutnya kita mulai konfigurasinya:Tandai semua paket yg asalnya dari LANip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=Clients-con chain=preroutingip firewall mangle add connection-mark=Clients-con action=mark-packet new-packet-mark=Clients chain=preroutingMenambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan uploadqueue tree add name=Clients-Download parent=ether2 packet-mark=Clients limit-at=30720 max-limit=38912queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 max-limit=6144Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online.GraphingMikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.tool graphing set store-every=5minBerikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yesSekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:http://192.168.0.1/graphs/Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting penambahan NAT ( masquerade ) saja. Karena menurut saya DHCP yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee... ok semoga berguna semuanya.